FAJAR.CO.ID, WAJO -- Penanganan stunting menjadi pekerjaan rumah (PR) bersama, termasuk di Kabupaten Wajo, Sulsel. Salah upaya penangangan dan pencegahan stunting dengan edukasi masyarakat. Seperti yang dilakukan anggota Komisi IX DPR-RI, Sitti Maryam.
Menggandeng Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulsel. Istri Bupati Wajo periode 2019-2024 itu mengadakan sosialisasi tentang pentingnya kualitas kesehatan mencegah stunting di Gedung Serbaguna Aisyiyah Sengkang, Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo, Jumat, 27 September.
“Salah satu mitra Komisi IX DPR-RI adalah BKKBN yang tupoksinya memberikan edukasi dan meningkatkan kualitas kesehatan di masyarakat,” katanya.
Ia mengungkapkan, saat ini stunting menjadi fokus pemerintah dan merupakan program prioritas nasional dengan target penurunan menjadi 12 persen pada tahun 2024 ini.
“Perlu kerja sama dan kolaborasi lintas sektor dalam menurunkan stunting, ini merupakan tanggung jawab bersama bagaimana mewujudkan Generasi Emas Indonesia 2045 yang bebas kekerdilan,” jelasnya.
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi penyakit berulang, terutama sejak dalam kandungan hingga anak usia di bawah dua tahun atau di 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Wanita bersahaja ini mengimbau agar seluruh masyarakat, khususnya ibu hamil dan yang memiliki anak bawah lima tahun (balita), rutin melakukan pemeriksaan kesehatan dan kehamilan di posyandu.
“Mari kita terus berkolaborasi, bersinergi bersama untuk menangani stunting,” ajaknya. (man)