"Latihan ini adalah bagian dari upaya kami untuk memastikan semua pihak mampu merespons kondisi musibah bencana alam dengan cepat, tepat, dan terkoordinasi. Kesiapsiagaan adalah kunci dalam penanganan bencana," ujar Arif yang bertindak pula sebagai penanggung jawab kegiatan.
Selain itu, dalam latihan tersebut juga digunakan peralatan canggih seperti drone pengintai, teknologi komunikasi darurat, dan kendaraan penyelamat khusus untuk membantu proses pencarian dan evakuasi korban.
Sekertaris daerah Kabupaten Maros, Andi David S.STP., M.Si menyampaikan dalam sambutannya bahwa menjadi rescuer harus memiliki kompetensi dan kapasitas yang mumpuni.
"Untuk menjadi rescuer jelas tugasnya untuk mencari dan menolong, ini bisa di lakukan kalau kita memiliki kompetensi dan kapasitas. Kalau kita tidak mempunyai kedua itu jangan sampe kita yang dicari bahkan di tolong," terang Andi David sekaligus membuka kegiatan Latihan Gabungan Urban Sar.
Secara garis besar dampak dari latihan gabungan ini diharapkan bahwa peserta dapat meningkatkan kemampuan teknis dan koordinasi semua peserta, sehingga mereka dapat merespons bencana secara lebih efektif. Selain itu, latihan ini juga menjadi ajang bagi instansi yang terlibat untuk mengevaluasi dan memperbaiki prosedur yang ada, guna meningkatkan kesiapan dalam menghadapi bencana di masa mendatang.
Adapun peserta yang akan mengikuti kegiatan ini yaitu BPBD Kabupaten Maros, Dinas Sosial Kabupaten Maros, Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Sulsel, Kodim 1422 Maros, Polres Maros, PMI Kabupaten Maros, RSUD Salewangan, Damkar Kabupaten Maros, Abudarda, TRC Tonasa, Kalla Rescue dan Rapi.(*)