Sebagai wujud komitmen terhadap keberlanjutan, PT Vale IGP Morowali juga sedang membangun fasilitas pusat persemaian (Nursery) yang ditargetkan selesai pada kuartal pertama 2025. Fasilitas ini diproyeksi akan memproduksi hingga 700 ribu bibit untuk reklamasi lahan pascatambang dan pelestarian lingkungan. Hingga semester pertama 2024, proses pematangan lahan untuk pembangunan nursery telah selesai.
Pemantauan rutin terhadap dampak lingkungan juga terus dilakukan. Kegiatan ini meliputi pengambilan sampel air di sungai, laut, dan limbah hingga pemantauan udara di seluruh area operasi termasuk area yang bersinggungan dengan masyarakat untuk memastikan bahwa kegiatan operasional tidak berdampak buruk bagi lingkungan sekitar.
“Kami menggunakan teknologi mutakhir untuk memantau kualitas udara agar tetap bersih serta sehat. Selain itu, kegiatan penanaman mangrove, donasi bibit, dan edukasi pengelolaan sampah kepada masyarakat dan sekolah terus kami lakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan komunitas,” jelas Wafir.
Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Pemberdayaan Masyarakat
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tetap menjadi prioritas utama di proyek ini. Hingga saat ini, IGP Morowali telah berhasil mencapai 5 juta safe man-hours tanpa kecelakaan fatal atau cedera serius. Program pelatihan keselamatan secara komprehensif terus dilakukan bagi seluruh karyawan dan kontraktor, yang mencakup teknik terbaru dalam pencegahan kecelakaan, kesiapsiagaan darurat, dan penanganan situasi darurat.
Tak hanya itu, pemeriksaan kesehatan rutin, konseling kesehatan mental, serta pelatihan teknik keselamatan terbaru juga dilakukan untuk memastikan kesejahteraan fisik dan mental seluruh pekerja di lapangan.