"Tentu SDM unggul itu juga harus ditunjang dengan infrastruktur maupun sarana dan prasarana wilayah, agar daya saing ekonomi semakin tinggi," ujarnya, Rabu, 2 Oktober.
Poin ketiga yang mereka usung dalam visi adalah "Maju". Poin ini akan menggambarkan bagaimana Kota Makassar memiliki pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perkapita yang tinggi.
Hal ini tentu haru diimbangi dengan meluasnya penerapan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Inovasi (IPTEKIN) dalam kegiatan sosial ekonomi masyarakat dan pelayanan publik.
Terakhir, poin keempat adalah berkelanjutan. Poin ini akan menggambarkan pembangunan Kota Makassar yang menjamin keseimbangan dan kualitas lingkungan hidup.
Seto juga mengaku, visi tersebut lahir dengan melihat Makassar sebagai barometer perekonomian nasional dan regional Kawasan Timur Indonesia (KTI). Makassar juga berkontribusi dalam menggerakkan 34 persen perekonomian.
Selain itu, visi ini juga lahir dari berbagai pemasalahan seperti derajat keamanan, ketertiban umum, kebersihan, keindahan kota dan penerapan aturan masih rendah.
"Juga tingkat kemiskinan, ketimpangan pendapatan dan pengangguran yang masih tinggi. Produktivitas dan nilai tambah ekonomi perkotaan masih rendah," jelasnya. (wid)