Alumni S1 Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin ini juga menyampaikan permohonan maaf jika ke depan waktunya akan banyak tersita oleh kesibukannya di DPR.
Peraih gelar wisudawan terbaik di Universitas Hasanuddin September lalu ini juga mencontohkan ayahanda tercinta, Andi Amran, saat menjabat kembali jadi Mentan, semua waktunya dicurahkan untuk mengurus nasib petani dan pangan bagi 280 juta rakyat Indonesia.
"Untung ibunda Hj. Martati sering memberi pengertian" katanya. "Sabar nak, bapak sekarang sudah bukan hanya milik kita saja, ikhlaskan bapak untuk bangsa dan negara" tambah Andi Amar yang membuat tamu undangan bertepuk tangan kagum atas pengertian dan dukungan keluarga ini terhadap tugas Mentan Amran.
Diketahui sejak menjabat sebagai menteri kedua kalinya, Andi Amran memporsir betul waktu, fikiran, tenaga bahkan materinya untuk kemaslahatan pertanian. "Tak ada kata libur, kalendernya hitam putih, tak ada tanggal merahnya" ungkap staf Kementan mengomentari totalitas beliau.
Tentu totalitas seperti ini hanya dapat diberikan jika keluarga mendukung full dan memberi pengertian jika waktu kebersamaan untuk mereka akan berkurang. Meski demikian, dalam pantauan Kabarika, Mentan selalu memanfaatkan untuk bercanda dan memeluk anaknya saat ada waktu bertemu. Juga selalu menyempatkan untuk melakukan panggilan video di sela-sela perjalanannya baik darat maupun udara. "Meski sebentar, yang penting kualitasnya, dan setelah menelpon anak istri, biasanya semangat akan kembali penuh" ungkap Mentan Amran di beberapa kesempatan.