FAJAR.CO.ID, MAROS -- Kondisi debit air di Bendung Leko Pancing, di Desa Pucak, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros makin menyusut.
Petugas Operasional Bendung (POB) Leko Pancing, Muhammad Syamsir menjelaskan kalau saat ini tinggi mutu air sungai yakni 2 meter di bawah mercu (bagian bendung yang berfungsi untuk mengatur tinggi air minimum).
Sehingga kini debit air yang mampu dialirkan ke Kota Makassar maksimal hanya 400-500 liter perdetik. Sementara, kebutuhan air Kota Makassar sekitar 1.200 hingga 1.400 liter.
"Jadi normalnya kita bisa alirkan 3.000 liter per detik, saat kondisi mutu air sungai berada 20 cm di atas mercu," katanya.
Diakuinya jika debit air sempat bertambah 23 September lalu setelah hujan di hulu sungai.
"Kenaikan debit air sekitar 5 cm di atas mercu, itupun hanya bertahan 3 hari kemudian turun lagi dan sampai sekarang tidak pernah bertambah," ungkapnya.
Kondisi menipisnya air bendung pun diperkirakan akan belangsung hingga November 2024.
Sampai saat itu, air yang mampu dialirkan tak akan bisa menutupi kebutuhan warga Makassar.
"Baru bisa normal lagi begitu memasuki musim hujan. Dan kondisinya tak lagi bisa menutupi kebutuhan air baku Makassar, mana lagi kondisi saluran itu banyak rembesan," jelasnya.
Dia menyebutkan kondisi bendung yang mengering memang sudah terjadi tiap tahunnya.
Bahkan kata dia, dari tahun ke tahun, debit air semakin berkurang.
Salah satu penyebabnya karena banyaknya aktivitas tambang dan alih fungsi lahan di bagian hulu.
"Ini mengakibatkan tidak ada cadangan air saat kemarau, sementara saat musim hujan air membludak karena tidak ada resapan di hulu," jelasnya.