World Economic Forum melaporkan di tahun 2021 sekitar 70% generasi muda tidak tertarik berkarier di sektor pertambangan, dipicu oleh persepsi negatif terkait isu lingkungan dan kesetaraan gender. Hal ini menjadi tantangan dalam proses rekrutmen, meskipun PT Vale saat ini memiliki 3.067 karyawan, di mana 2.584 (83%) di antaranya adalah tenaga kerja lokal. Tantangan dalam memastikan proses rekrutmen yang adil tetap ada.
Seiring berjalan, PT Vale menyadari tanggung jawabnya untuk berinvestasi dalam pelatihan dan pendidikan bagi tenaga kerja lokal agar dapat memenuhi kebutuhan industri yang terus berkembang. Melalui langkah ini, PT Vale berkomitmen untuk menciptakan mekanisme rekrutmen yang lebih inklusif dan memberikan kesempatan yang lebih adil bagi semua.
Gustaf Ganna Songgo, Head of Human Resources Business Partner and Industrial Relations PT Vale, menekankan pentingnya melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam proses rekrutmen. “Kami berkomitmen untuk mendengarkan suara masyarakat. FGD ini bukan sekadar forum, tetapi langkah nyata menuju perbaikan mekanisme rekrutmen kami. Inklusi dan transparansi bukan hanya tanggung jawab kami, tetapi juga harapan masyarakat yang harus kami penuhi,” ujarnya.
Alamsyah, Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur, memberikan apresiasi atas inisiatif ini, serta menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan perusahaan. “Rekrutmen yang transparan adalah fondasi bagi hubungan yang kuat antara perusahaan dan masyarakat. Ini bukan sekadar prosedur; ini tentang membangun masa depan yang lebih baik bersama,” katanya.