Salah satu penilaian utama dalam kompetisi tersebut ialah safety instalation, yakni instalasi audio mobil yang jangan sampai justru membahayakan kelistrikan kendaraan. Jadi, tak sekadar dinilai dari suara audio atau pun kecantikan lampu.
"EMMA memiliki keseragaman atau standar instalasi audio. Yang kedua, pemasangan audio harus memperhatikan visibility pengemudi. Mungkin biasa kita lihat ada yang memasang box subwoofer yang tingginya full di bagian belakang mobil sampai menghalangi pandangan. Nah, itu deduction, dipotong poin penilaiannya," ungkap Yanto yang juga akrab disapa Mister Cumloud.
Kemudian, dari sisi suara, beberapa yang menjadi aspek penilaian ialah sound stage, tonal accuracy, overall spectral balance dan listening pleasure. EMMA pun sudah memiliki standar sound track untuk menguji ketepatan suara audio.
"Misalnya ketika musik yang seharusnya bersuara di speaker kanan, tapi malah bersuara di kiri, maka itu akan mendapat pengurangan poin," imbuh Yanto.
Salah satu customer Auto Sound Gallery, Benny, mengikutkan mobilnya dalam 4 kategori, yakni Pure 1.5K, Pure 3.K, DSP Ampli 3K dan DSP Ampli Unlimited. Semua kategori tersebut pun berhasil dimenangkan.
"Paling membanggakan di kelas Unlimited karena kita cuma punya kelas Pure 3K, tapi melawan kelas-kelas berat dan berhasil menang. Yang saya mau katakan ialah biar bahan mentah makanan yang kita punya mahal, tapi kalau kokinya masaknya gak pintar, ya gak enak juga. Sama dengan ini, katakanlah kita cuman punya bujet 3.000 Euro saja dan ikut kategori Unlimited, tapi kalau installer audionya bagus, dalam hal ini Auto Sound Gallery, yaa kita juga bisa menang kan," tuturnya.