Survey tim yang diketuai oleh apt. Sukmawati, S.Farm., M.Farm mengungkapkan bahwa cara pembuatan abon cakalang pedas di kedai SHAFA masih menggunakan metode manual dengan peralatan yang sederhana sehingga jumlah/ kuantitas produk masih kurang karena waktu yang dibutuhkan dalam pengolahan dan pembuatan lebih lama dan merepotkan.
”Oleh karena itu melalui kegiatan pengabdian ini, kami memberikan teknologi tepat guna yang menunjang peningkatan jumlah produksi abon cakalang tersebut. Selain itu, salah satu ipteks yang telah diberikan kepada mitra untuk meningkatkan kualitas dari produk yaitu penambahan jantung pisang sebagai sumber nabati,” ujar Sukmawati.
Hal senada juga diungkapkan apt. Ira Asmaliani, S Farm, M.Si yang merupakan anggota tim. Menurutnya, salah satu upaya meningkatkan kualitas produk sehingga produk tersebut memiliki daya saing yang baik, peningkatan mutu dan efisiensi produk adalah inovasi dengan menambahkan jantung pisang. Penambahan jantung pisang bertujuan untuk meningkatkan kandungan serat pada abon ikan, memperbaiki warna, aroma, rasa dan tekstur. Sehingga nilai gizinya bertambah dan bermanfaat untuk kesehatan.
Disamping itu mereka juga diberikan motivasi untuk meningkatkan pemasukan melalui strategi pemasaran yang efektif dan efisien. Menurut Ajmal As’ad, SE.,MM yang juga merupakan anggota tim bahwa salah satu upaya meningkatkan pemasaran adalah dengan menjaga keakraban pelanggan. Hal ini diungkapkan saat pemberian materi tentang customer service excellence.
”Kualitas pelayanan merupakan salah satu faktor penentu meningkat dan turunnya keputusan pembelian. Upaya yang dilakukan adalah memberikan perhatian lebih kepada setiap pelanggan, sehingga pelanggan tidak hanya puas dari sisi produk yang ditawarkan tetapi dari pelayanan yang diberikan,” tambahnya.