"Kita harus konsisten menyatakan bahwa setelah Jokowi berhenti tanggal 20, dua hari atau setelah tiga hari, kita akan ramai-ramai mendatangi KPK atau aparat kepolisian," ungkapnya, dikutip dari video yang diterima, Jumat (4/10/2024).
Ia mengatakan, tujuan ke kantor APH untuk mendesak aparat mengadili Jokowi. Juga keluarganya.
"Mengingat aparat penegak hukum agar segera melakukan penyelidikan terhadap Keluarga Mulyono," ujarnya.
Menurutnya, jika Jokowi dan keluarganya tidak diadili, maka presiden selanjutnya berpotensi akan bersikap sama dengan Jokowi. Melakukan pelanggaran hukum.
"Karena saya yakin, ketika keluarga Mulyono atau Pak Jokowi tidak diadili, maka saya yakin presiden selanjutnya akan melakukan pelanggaran hukum," jelasnya.
Abraham Samad juga meminta agar konsistensi untuk mengadili Jokowi terawat. Mengingat karakter orang Indonesia yang mudah lupa dan memaafkan.
"Saya ingin katakan begini, bahwa penyakit orang Indonesia itu mudah melupakan. Melupakan, satu. Kemudian kedua, mudah memaafkan. Oleh karena itu, saya khawatir bahwa setelah tanggal 20 nanti ternyata kita semua yang ada di ruangan ini tiba-tiba lupa terhadap kejahatan yang dilakukan Jokowi," ujarnya.
"Jangan lupa ya. Jangan lupa ya. Oleh karena itu, supaya kalian semua tidak lupa, dan kita berkomitmen siapa pun yang ada di ruangan ini," pintanya. (Erfyansyah/Fajar)