“Secara mikro, kita melihat adanya perubahan gaya hidup dengan adopsi electric lifestyle di berbagai desa,” tambahnya.
Prioritas Listrik di 3T
Selain fokus pada desa-desa yang mudah dijangkau, PLN juga memprioritaskan daerah Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal (3T), terutama di wilayah-wilayah seperti Papua, Nias, dan Natuna. Menurut Lambas, PLN bahkan telah berhasil melistriki beberapa desa di Papua yang sebelumnya belum pernah dialiri listrik.
“Di Papua, misalnya, kami telah melistriki desa-desa seperti Desa Newa di Jayapura dan desa-desa di Kabupaten Jayawijaya. Kehadiran listrik di desa-desa tersebut membuat masyarakat bisa melakukan aktivitas di malam hari, seperti belajar dan bermain, yang sebelumnya tidak bisa mereka lakukan,” ujar Lambas.
Program listrik desa ini tidak hanya berdampak pada penerangan, tetapi juga membawa perubahan pada ekonomi lokal dan kehidupan sosial masyarakat desa. Dengan adanya listrik, desa-desa di Nias kini sudah bisa menikmati manfaat listrik untuk berbagai keperluan, termasuk pengembangan usaha dan peningkatan pendidikan anak-anak di sana.
PLN juga bekerja sama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk melistriki desa-desa yang sangat terpencil dan terisolir di Papua dengan menggunakan teknologi geospasial. Teknologi ini membantu PLN memetakan wilayah yang harus segera dialiri listrik.
“Kami menggunakan data geospasial untuk memprioritaskan desa-desa mana yang harus segera dilistriki, sehingga program listrik desa ini lebih terarah dan tepat sasaran,” jelas Lambas.