Kemudian ketiga, menerapkan pajak progresif penggunaan air tanah dan air permukaan bagi industri skala besar. Keempat, memperbaeki pelayanan, tata kelola, dan distribusi air bersih.
Lalu yang terakhir, membuat perencanaan adaptasi dan mitigasi dalam menghadapi krisis air dan perubahan iklim.
Sementara itu, Direktur Teknik Asdar Ali mengatakan persoalan air bersih di Tallo karena persoalan teknis. Air baku untuk pengolahan kurang.
“PDAM itu hanya operator, mengolah air baku jadi air bersih. Permasalahannya saat ini air bakunya kurang. Kakau air bakunya kurang kami mau apa,” jelasnya.
Ia menyebut wilayah Tallo disuplai dari Instalasi Penjernihan Air (IPA) Panaikang. Sumbernya berasal dari Bendungan Lekopancing, Maros.
Bendungan itu, kata dia digunakan tidak hanya untuk warga Makassar. Juga untuk warga Maros dan perairan pertanian.
Di musim kemarau seperti saat ini, Asdar mengatakan debit airnya menipis. Sehingga berdampak pada air baku yang bisa diolah di IPA Panaikang.
“Tallo itu dari Panaikang, air bakunya dari Lekopancing,” terangnya.
(Arya/Fajar)