Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gowa, Nasrun B, menjelaskan bahwa Air Terjun Takapala Malino ini merupakan salah satu obyek wisata andalan. Di Kabupaten Gowa terdapat 18 kecamatan, 9 di dataran tinggi, dan 9 di dataran rendah.
Obyek ini berada di Kecamatan Tinggimoncong yang berada di dataran tinggi.
"Biasanya, kalau obyek berada di Desa, maka ada Alokasi Dana Desa yang bisa dioptimalkan. Akan tetapi untuk kelurahan, sumber anggarannya adalah APBD. Maka, peran serta masyarakat dalam Pokdarwis untuk mengembangkan kawasan ini sangat terasa," kata Nasrun.
Pokdarwis Takapala ini mengembangkan program secara swadaya dan swasembada. Sekretaris Dinas Pariwisata mengungkapkan rasa bangganya atas komitmen dan kekompakan anggota Pokdarwis.
"Nafas dari pengembangan pariwisata adalah pengunjung atau wisatawan. Jika banyak pengunjung datang, masyarakat mendapat manfaat ekonomi. Disinilah pentingnya peranan dari Pokdarwis sebagai mitra pemerintah dalam menarik pengunjung," kata Nasrun.
Ketua Tim Pengabdian Departemen HI Unhas, Prof. Darwis, Ph.D yang sekaligus merupakan narasumber kegiatan ini, menjelaskan bahwa obyek wisata di desa perlu mengikuti standar global tentang kriteria Desa Wisata Berkelanjutan. Hal ini untuk memastikan keberlanjutan dan meningkatkan daya taring bagi wisatawan global.
"Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menciptakan serangkaian standar wisata, untuk memastikan bahwa pengembangan obyek wisata memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan dan masyarakat," kata Prof. Darwis.