Demplot menjadi sarana edukasi Pupuk Kaltim bagi petani, melalui pengaplikasian langsung tata kelola lahan secara benar, yang didukung pemupukan berimbang sesuai karakteristik lahan dan kebutuhan tanaman. Seperti kali ini, Pupuk Kaltim menggunakan kombinasi Urea Nitrea Granul, ditambah NPK Pelangi 16-16-16 dan pupuk hayati Ecofert, untuk memaksimalkan lahan dan komoditas yang sebelumnya telah dilakukan uji tanah oleh tim agronomis Perusahaan.
Hal ini mengingat peranan pupuk tunggal N (Nitrogen) dengan pupuk majemuk menciptakan kombinasi yang baik, untuk menunjang proses pertumbuhan tanaman padi pada saat masa vegetatif dan generatif. Selain itu penggunaan pupuk hayati juga diperlukan saat masa olah tanah, untuk menjaga kesuburan hingga meningkatkan efisiensi pemupukan, agar kandungan hara dapat diserap dengan baik oleh tanaman.
"Edukasi inilah yang kami tekankan melalui demplot, untuk meningkatkan pemahaman petani dengan pengaplikasian secara langsung. Termasuk pembuktian hasil yang mampu dicapai jika pemupukan berimbang dan tata kelola lahan dilakukan dengan benar," ucap Indah.
Selain mendorong produktivitas pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani, program demplot juga upaya Pupuk Kaltim meningkatkan penggunaan pupuk non subsidi, agar ketergantungan petani akan pupuk bersubsidi dapat terus ditekan. Dimana hasil yang didapatkan pun jauh meningkat melalui pola pemupukan yang sesuai karakteristik lahan dengan dosis yang tepat.
Melihat keberhasilan demplot, Pupuk Kaltim berharap para petani dapat menerapkan metode serupa dalam pengelolaan lahan secara berkelanjutan, sehingga hasil yang diperoleh pun semakin optimal. Dimana program yang berorientasi pada peningkatan produktivitas pertanian pangan menjadi salah satu sasaran, agar tata kelola pertanian berkelanjutan dan berdaya saing semakin terwujud dengan hasil yang lebih maksimal.