Mantan Pj Sekda Sulsel ini berharap agar dari lomba desa ini bisa melahirkan paling tidak tiga terbaik, desa mana yang menerapkan konsep ketahanan pangan yang baik.
Menurutnya, upaya penguatan ketahanan pangan itu tidak hanya cukup di level pusat maupun provinsi karena anggaran sangat terbatas.
“Maka kita dorong agar paradigma penguatan ketahanan pangan ini juga bisa dilakukan dan disupporting di level pemerintahan yang terbawah yakni desa,” ungkapnya.
Lebih lanjut dia berharap agar desa bisa meningkatkan cadangan pangannya, lumbung pangannya, pemanfaatan lahan pekarangannya, juga bagaimana mereka bisa menciptakan kondisi keterjangkauan harga.
Jadi GPM (gelar pasar murah) nantinya bukan hanya di pusat ataupun provinsi, tapi bisa sampai ke level desa. Apalagi saat ini kebijakan pemerintah ada 20 persen dana desa digunakan untuk ketahanan pangan
“Ini yang ingin kita optimalkan agar ke depan kepala desa bisa betul-betul memanfaatkan dana desanya lebih optimal untuk memperkuat ketahanan pangannya,” jelasnya.
Dengan begitu dia juga berharap indeks ketahanan pangan Sulsel bisa meningkat ke depan. Demikian pula daerah rawan bisa berkurang.
“Dan yang tidak kalah pentingnya kita harapkan nanti apa yang diharapkan bapak gubernur untuk ketahanan pangan, termasuk penanganan stunting, kemiskinan ekstrim dan inflasi bisa teratasi karena adanya program ini,” tandas Arsjad. (selfi/fajar)