FAJAR.CO.ID, GOWA — Dalam rangka meningkatkan efektivitas irigasi dan produksi bawang merah di Desa Manimbahoi, Kabupaten Gowa, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dari Universitas Negeri Makassar (UNM) telah mengembangkan teknologi irigasi modern menggunakan Sprinkler Network. Kegiatan ini didanai oleh DRTPM Kemdikbudristek sebagai bagian dari program PKM yang bertujuan untuk mendukung sektor pertanian di daerah tersebut.
Tim PKM ini dipimpin oleh Hasriyanti beranggotakan, Inanna, dan Abdul Malik dari Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Negeri Makassar, bekerja sama dengan komunitas petani setempat.
Sebagai salah satu penghasil bawang merah terbesar di Sulawesi Selatan, Kabupaten Gowa berkontribusi pada 48.899 ton produksi bawang merah setiap tahunnya. Namun, para petani di Desa Manimbahoi menghadapi tantangan irigasi yang meningkatkan biaya operasional, karena mereka sering mengandalkan penyiraman manual atau hujan alami.
Masalah ini teridentifikasi selama observasi lapangan awal yang dilakukan pada Juli 2024, di mana Kepala Desa Manimbahoi, Drs. Kamaruddin, menyoroti kurangnya sistem irigasi yang efektif di wilayah tersebut.
Untuk mengatasi masalah ini, tim PKM memperkenalkan Jaringan Irigasi Sprinkler, teknologi irigasi modern yang secara efisien mendistribusikan air ke lahan pertanian. Sistem ini memanfaatkan sungai terdekat sebagai sumber air, memungkinkan pengelolaan air yang lebih baik dan mengurangi biaya operasional bagi petani.
Agus Salim, ketua kelompok tani Bontosunggu, menekankan pentingnya solusi ini dalam mengoptimalkan produksi bawang merah.