"Solo memiliki pengalaman sukses dalam penyelenggaraan ASEAN Para Games 2022, di mana berbagai venue dan fasilitas telah memenuhi standar internasional yang ramah disabilitas. Hal ini menjadi dasar kuat bagi pemerintah untuk menjadikan Solo sebagai tuan rumah Peparnas 2024," ujarnya.
Bahkan, puluhan hotel di Solo, Karanganyar, dan Sukoharjo telah disiapkan untuk menampung lebih dari 4.000 atlet dan ofisial. Dengan adanya sistem transportasi yang diatur secara khusus bagi atlet, pemerintah berusaha memberikan kenyamanan maksimal agar para atlet dapat berfokus pada prestasi mereka tanpa harus khawatir dengan aksesibilitas.
"Dengan semakin banyaknya fasilitas yang memenuhi standar aksesibilitas, diharapkan para atlet dapat terus mengasah kemampuan mereka dan meraih prestasi di kancah internasional, seperti di Paralimpiade 2028 di Los Angeles, Amerika Serikat," ucapnya.
Pentingnya Infrastruktur
Wakil Sekretaris Jenderal National Paralympic Committee (NPC) Indonesia, Rima Ferdianto, menambahkan setelah upacara pembukaan pada 6 Oktober 2024 di Stadion Manahan Solo, beberapa cabang olahraga telah dipertandingkan. Dalam beberapa hari ini dirinya banyak mendengar respons dari para atlet yang telah berlaga.
"Mereka senang sekali bisa merasakan atmosfer internasional di Solo. Semua ini berkat keseriusan pemerintah dalam menjamin hak olahraga mereka," tuturnya.
Untuk memastikan Peparnas berjalan lancar, dirinya bersama tim NPC Indonesia telah melakukan berbagai persiapan detail sejak jauh hari. Pengalaman dari penyelenggaraan ASEAN Para Games 2022 di Solo juga menjadi pelajaran berharga dalam memitigasi setiap kemungkinan kendala yang muncul di lapangan.