FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Pemprov Sulsel melalui Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Sulsel kembali menggelar ekspos lomba desa ketahanan pangan, Kamis, (10/10/2024).
Dalam ekspos ini, desa yang masuk 10 besar memaparkan inovasi mereka terkait inovasinya dalam tiga hal yakni ketersediaan, keterjangkauan, dan pemanfaatan pangan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulsel, Andi Muhammad Arsjad menyatakan proses persiapan lomba desa ketahanan pangan ini berlangsung kurang lebih satu bulan.
Diawali dengan seleksi administrasi dalam bentuk profil. Dinas Ketapang Sulsel telah menyurati 24 Kabupaten/Kota untuk mengutus satu sampai dua desa perwakilan.
Ada 18 desa dari 14 Kabupaten/Kota yang mengikuti. Selanjutnya 10 besar itu mengikuti ekspos. Disinilah akan ditentukan yang terbaik untuk tiga besar.
“Alhamdulillah sampai hari ini, di hari yang kedua, seperti yang kita saksikan bersama makin ramai. Persiapannya juga makin baik. Kita lihat sendiri bahwa video tayangnya juga sangat baik. Kemudian pemaparan dari kepala desa juga sangat baik, substantif,” kata Arsjad.
Tidak hanya berbicara mengenai tiga pilar ketahanan pangan tapi juga berbicara terkait regulasinya, bagaimana partisipasi masyarakat, dan tidak kalah pentingnya adalah desa menghadirkan langsung produk lokalnya.
“Dari lomba ketahanan pangan ini kita jadi tahu bahwa Sulsel ternyata sangat kaya. Dengan aneka pangan lokal kita termasuk olahannya” tutur Mantan Pj Sekda Sulsel ini.
Hal ini kata dia menjadi potensi besar yang perlu dipikirkan bagaimana pengembangan dan peningkatan kualitasnya ke depan.