FAJAR.CO.ID, PAREPARE - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Parepare memperkuat komitmennya dalam penanganan dan pencegahan stunting melalui peluncuran serangkaian program inovatif.
Acara yang digelar di Auditorium Bj Habibie ini menandai langkah konkret DPPKB dalam mengatasi masalah kesehatan anak di Parepare.
Kepala DPPKB Kota Parepare, Amarun Agung Hamka, memaparkan enam program utama yang menjadi bukti komitmen lembaganya:
- Peluncuran inovasi PANDU GenRe (Generasi Berencana)
- Penyerahan alat peraga BKB KIT bagi kelompok BKB
- Penandatanganan perjanjian kerja sama dengan STIKES Fatima
- Pengukuhan Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS)
- Penandatanganan percepatan stunting
- Launching dapur sehat atasi stunting
“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang stunting, mendukung program pemerintah, dan menjadi contoh yang baik dalam upaya pencegahan,” tegas Hamka.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi dalam mengatasi masalah kesehatan dan sosial ini.
DPPKB Parepare juga berperan aktif dalam pembentukan tim percepatan penurunan stunting dari tingkat kota hingga kelurahan. Bekerjasama dengan puskesmas dan kelurahan dalam pembinaan dan pendampingan keluarga berisiko stunting.
Program inovatif seperti Dapur Sehat yang dijalankan bekerjasama dengan tim penggerak PKK, menjadi salah satu andalan DPPKB dalam mempercepat penurunan angka stunting di Kota Parepare.
Komitmen DPPKB ini mendapat dukungan penuh dari Pj Wali Kota Parepare, Abdul Hayat Gani.
“Apa yang kita lakukan adalah sebuah kecepatan dan visi yang hebat untuk Indonesia. Kita semua punya peran dan tidak ada pilihan selain berkolaborasi dalam mengatasi stunting,” katanya.
Sementara itu, Sekda Kota Parepare, Muh. Husni Syam, melaporkan penurunan angka stunting dari 27,1% pada tahun 2022 menjadi 26,7% di tahun berikutnya. “Target nasional kita adalah 14%, dan kami optimis dapat mencapainya dengan kerja keras bersama,” tambahnya.
