Pesta demokrasi menjadi agenda rutin lima tahunan. Oleh karena itu, pemilih pun harus bisa memberikan hak pilihnya dengan bebas, aman dan rahasia.
Ia menegaskan, warga tetap menentukan pilihan terbaik tanpa intimidasi. Memilih bebas sesuai hati nuraninya. Karena hak memilih dan memilih dijamin konstitusi.
"Menjaga pilkada damai, milik kita semua. Pilkada jujur tanpa ada tekanan dan paksaan dari siapapun. Kakau ada paksakan dan tekan menekan pilih calon tertentu, fotokan dan sebarkan untuk bukti dilapor di Bawaslu dan Gakumdu," jelas Appi.
"Kalua ada bukti tekanan dan intimidasi, kita laporkan dan diberikan sanksi efek jera. Karena Pilkada bukan ditujukan satu calon saja, tapi ada banyak kandidat menjadi pilihan warga Makassar sesuai hati nurani," tambah Appi.
Di lokasi tersebut, Rahmi salah satu warga Rappocini di kelurahan Balaparang yang berprofesi ibu rumah tangga mengakui sangat mendukung program Appi-Aliyah (MULIA) yang akan menggratiskan iuran sampah.
"Sejak dulu kami harap seperti ini, karena iuran sampah masih menjadi beban. Kami harap pak Appi dan bu Aliyah bisa menerapkan program tersebut. Kami sangat mendukung," jelas Rahmi, disambit baik emak-emak disampaingnya.
Dia menuturkan, program MULIA soal segam gratis bagi anak sekolah itu sangat bagus. Sehingga sebagai orang tua memiliki banyak tanggungjawab berharap Appi-Aliyah terpilih sebagai pemimpin di Kota Makassar itu menerapkan program tersebut.
"Kami mendukung sepenuh program MULIA. Kedepan memimpin Kota Makassar, sehingga dengan program direncanakan, masyarakat bisa menikmati," tutupnya. (Selfi/fajar)