Edy Basri, Ketua IWO Sidrap, tampak penuh antusias. Kapolres Fantry mengenalnya dengan baik. "Saya dan Kakanda Edy bukan sekadar teman. Iya, selama ini saya memanggilnya kakanda," ucap Fantry dengan suara yang lembut namun akrab. "Dia sudah seperti saudara bagi saya. Kami jarang bertemu, tapi hampir setiap hari kami berkomunikasi. Ini hubungan yang sudah terjalin lama," akunya dengan tulus.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolres Fantry menegaskan betapa pentingnya kemitraan dengan media, terutama wartawan online, dalam menjaga stabilitas dan persepsi publik. "Saya minta bantuan teman-teman di IWO. Tanpa pers, Polri tidak akan bisa berjalan dengan baik. Informasi adalah kunci, dan kalian memegangnya," ujarnya penuh penghargaan.
Diskusi malam itu memang berlangsung santai, namun tidak tanpa bobot. Sesekali gelak tawa terdengar, namun di sela-sela tawa itu terselip pesan penting. Kapolres Fantry menekankan pentingnya komunikasi terbuka dalam setiap masalah yang dihadapi.
"Kalau ada hal-hal yang perlu dikomunikasikan, sampaikan. Boleh melalui ketua, bisa juga langsung ke saya. Jangan ada yang ditutup-tutupi. Jangan ada dusta di antara kita," katanya tegas, disambut dengan senyum lebar hadirin.
Suasana malam itu benar-benar cair. Ini bukan hanya soal tugas dan tanggung jawab. Ini tentang membina hubungan yang erat, yang telah terbangun lama. Di meja kecil di sudut cafe, kemitraan antara Polres Sidrap dan IWO Sidrap terasa nyata.
Kapolres Fantry menutup pertemuan dengan sebuah pesan yang singkat namun mendalam. "Saya di sini bukan untuk memimpin dari atas. Saya ingin berjalan bersama. Dengan kalian."