Adanya keterbatasan tersebut tentu menyebabkan kelompok difabel membutuhkan adanya fasilitas maupun bantuan khusus agar dapat menjalani kehidupannya sehari-hari.
"Kami akan lanjutkan warisan dari pembangunan yang dirintis oleh pak IAS. Kami juga akan melibatkan dan memberikan ruang bagi para disabilitas di Kota Makassar, hak mendapat pekerjaan, hak mendapat pendidikan, hak mendapat kebutuhan lainya, supaya mempungai hak yang sama dengam masyarakat umum lainya," tegas Aliyah.
Saat mendengar aspirasi perwakilan difabel tuna rungu perihal keterbatasan segalnya. Politisi demokrat ini, merasa merasa terharu. Sebagai seorang ibu rumah tangga merasa sedih, ia meneteskan air mata. Bahkan saat bersalaman terlihat jelas wajah sosok mantan Ketua TPP PKK Kota Makassar itu.
Pada kesempatan ini, pasangan nomor urut 01 itu. Ia meminta doa restu dan dukungan dari disabilitas tuna rungu untuk memberikan pilihan pada pasangan MULIA di TPS pada tanggal 27 November mendatang.
"Waktu pencoblosan kurang lebih 39 hari lagi. Kami adalah pasangan MULIA (Munafri-Aliyah) maju di Pilkada Makassar 2024. Mohon doa dan dukungan," harap Aliyah.
Diketahui, sesuai DPT KPU untuk Pilwali Makassar 2024. Jumalh pemilih disabilitas secara umum berjumlah 3028 tersebar di 15 Kecamatan dan akan memilih di Pilkada 27 November. Dari jumlah tersebut tuna rungu sebanyak 85 orang.
Pada kesempatan ini, Hj. Ramlah selaku Pembina Gerakan Untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (DPD GERKATIN) Sulsel juga sebagai pembina mengaji tuna rungu/tuli Sulsel. Ia berharap Pasangan MULIA bisa mendukung kegiatan disabilitas tuli di Kota Makassar agar bisa berkembang.