Bukan hanya itu, kata Aswan, ia juga mempertanyakan luka jeratan di leher Sahrullah.
Bagaimana tidak, berdasarkan keterangan RSKD Dadi Makassar, Sahrullah disebut hanya diikat di bagian tangan dan kaki.
"Dia bilang kalau korban ini mengamuk, tidak mau tenang di ruangan, makanya diikat. Tapi dia bilang yang diikat tangan kanan dan kirinya. Terus saya pertanyakan kenapa bisa ada bekas (luka) tali di lehernya. Sehingga itu menjadi tanda tanya bagi kami," terangnya.
Akibat kejanggalan yang dia lihat, Aswan mengaku sudah melaporkan kematian Sahrullah di Polrestabes Makassar.
"Sudah melapor hari Jumat itu di Polrestabes Makassar. Kita juga sudah lakukan autopsi," tandasnya.
Terpisah Pelaksana tugas (Plt) Kabid Humas RSKD Dadi Makassar, Sukirman membenarkan adanya pasien ODGJ yang meninggal dunia saat dikonfirmasi.
"Iya, kejadian itu memang betul ada. Untuk kronologis dan lain-lainnya masih menunggu hasil pemeriksaan pihak penyidik Polrestabes," kata Sukirman.
Dijelaskan Sukirman, atas peristiwa itu terdapat dua perawat yang diperiksa sebagai saksi di Polrestabes Makassar. Keduanya dimintai keterangan terkait penyebab kematian Sahrullah.
"Kita semua menunggu hasil kesimpulan dari pemeriksaan pihak penyidik, biar beritanya tidak simpang siur," singkatnya. (Muhsin/fajar)