"Karena masalah perempuan dan anak-anak tentu bisa diperjuangkan. Saya sudah memperhatikan bagaimana Ibu Fatma sangat perhatian kepada pendidikan, perempuan, dan anak-anak. Tentunya kita berharap beliau bisa didukung oleh seluruh masyarakat Sulawesi Selatan," ucapnya.
Menurut Hana, pendidikan bagi kalangan kristiani dan Tionghoa masih menghadapi berbagai tantangan, salah satunya kekurangan guru agama di sekolah-sekolah.
Dia pun berharap, jika terpilih, Fatmawati dapat memberikan perhatian lebih pada keberagaman kebutuhan masyarakat, termasuk pendidikan agama.
"Masih banyak sekolah yang tidak ada guru agama Kristen, Konghucu, ataupun keyakinan yang jumlahnya sedikit di Indonesia," ungkapnya.
Tidak sampai di situ, Hana mengungkapkan Fatmawati yang terlihat begitu menyatu dengan komunitas kristiani dan Tionghoa sebagai sosok sosok yang Pancasialis, tidak pernah canggung menyapa siapa pun.
"Kami juga melihat Ibu Fatma ini sangat dengan kami-kami ini. Menjangkau segala lapisan masyarakat. Sangat Pancasialis, ramah, selalu menyapa. Demikian juga Pak Andi Sudirman," tutur Hana.
Sementara itu, Fatmawati mengaku senang bisa merajut kebersamaan. Menurutnya, kebersamaan ini harus terus terjaga untuk menjaga kerukunan dan keberagaman di Sulsel.