FAJAR.CO.ID, BARRU--Bupati Barru Sebut Perayaan Maulid Nabi Yang Kita Laksanakan Ini Adalah Wujud Kecintaan Kita Kepada Nabi Besar Muhammad SAW.
Hal ini disampaikan Bupati Barru Ir. H. Suardi Saleh, M.Si., Ph.D(HC) saat menghadiri Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1446 Hijriyah Tingkat Desa Bojo di Lapangan Labattoa Kecamatan Mallusetasi Kabupaten Barru, Sabtu (26/10/2024).
Dalam sambutannya, Bupati Barru berharap kegiatan Maulid ini menjadi momentum untuk intropeksi diri kita, apakah ibadah kita sudah sesuai dengan yang dicontohkan Rasulullah SAW, dan yang paling penting adalah bagaimana memetik hikmah dari kegiatan Maulid seperti yang disampaikan oleh Pak Ustadz.
Lebih lanjut, Bupati Barru menceritakan kisah Rasulullah SAW saat diberikan ujian di tahun kesepuluh kenabiannya, ditahun ini Nabi Muhammad SAW kehilangan dua orang tercintanya, yaitu Abu Thalib sebagai paman yang selalu menjaganya saat berdakwah dan istri tercintanya, Sayyidah Khadijah.
Di tahun ini juga Rasulullah SAW melakukan dakwah di Thaif namun kerap kali mendapatkan penolakan dan menerima lemparan batu dari warga Thaif. Menyaksikan hal tersebut Malaikat Jibril turun dan menyampaikan ke Rasulullah SAW ingin membantu dengan membinasakan mereka.
Namun, lanjut Bupati, Rasulullah SAW justru menolak dan mendoakan keselamatan orang-orang thaif, supaya Thaif menjadi negeri yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur dan masyarakatnya menyadari apa yang dibawakan oleh Rasulullah SAW.
" Dan sekarang Thaif menjadi negara yang luar biasa, negerinya raja raja Arab, situasinya aman damai tentram, orang Thaif santun sopan, ramah, bahkan periwayat hadist Abu Hurairah lahir di Thaif", ungkapnya