Pasalnya, simbolisme politik bisa kurang efektif dalam memenuhi kebutuhan nyata warga Maros.
"Daripada fokus pada simbol politik, lebih baik arahkan perhatian pada hal-hal positif yang membangun daerah. Masyarakat membutuhkan aksi nyata untuk kemajuan, bukan sekadar simbol kosong,” ungkapnya.
Bagi Patarai, figur Chaidir Syam dan Muetazim Mansyur merupakan sosok yang pas bagi masyarakat Maros. Chaidir sebagai politisi dan Muetazim dari kalangan birokrat.
"Mereka sangat cocok dari latar belakang. Pak Chaidir itu politisi dengan sederet prestasinya dan pak Muetazim adalah birokrat yang spesialis dalam infrastruktur," pungkasnya.(*)