17 Ribu Hektare Areal Persawahan di Maros Terdampak Kekeringan

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAROS - Kekeringan yang terjadi di Kabupaten Maros rupanya juga berdampak pada sektor pertanian.

Pasalnya berdasarkan data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Maros, tercatat 68.82 persen atau 17.496,31 hektare sawah warga yang tak bisa ditanami padi hingga saat ini.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Maros, Fadli mengatakan luas areal sawah yang ada di Maros sekitar 25.276 hektare.

"Dari 25.276 luas areal persawahan di Maros, ada sekitar 17.396,31 hektare atau 68,82 persen yang terdampak kekeringan saat ini dan tidak bisa ditanami padi," jelasnya.

Area persawahan tersebut kata dia, tersebar di delapan kecamatan. Yakni Kecamatan Bontoa, Marusu, Maros Baru, Mandai, Camba, Cenrana, Mallawa dan Moncongloe.

"Tapi yang paling parah itu di Kecamatan Bontoa, Maros Baru dan Marusu, karena kondisi saat ini kandungan air tanahnya rata-rata payau," jelasnya.

Sedangkan areal persawahan di Kecamatan lain yang juga terdampak kekeringan, kata dia, disiasati oleh petani dengan menanam tanaman yang tidak membutuhkan banyak air.

"Petani sekarang menyiasati dengan menanam tanaman selain padi yang tidak terlalu memerlukan air seperti semangka, kacang tanah, kacang hijau, kedelai," ungkapnya.

Dia juga mengatakan jika berbagai upaya juga telah dilakukan dinas pertanian untuk membantu para petani.

Dimana salah satunya dengan menyalurkan 289 unit pompa air kepada kelompok tani.

"Dalam rangka peningkatan produktivitas padi dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan telah menyalurkan pompa air sebanyak 289 unit kepada kelompok tani yang memiliki potensi air yang bisa dipakai untuk melaksanakan penanaman padi di musim kemarau ini," katanya.

  • Bagikan

Exit mobile version