FAJAR.CO.ID, SINJAI - Utang "viral" Pemkab Sinjai kepada pelaku UMKM menjadi salah satu bahasan seru pada debat kandidat Pilkada Sinjai 2024 di Gedung Pertemuan Sinjai, Jumat (1/11/2024).
Hadirin riuh saat Ratnawati Arif, calon bupati nomor urut 2, menuturkan bahwa Pemkab Sinjai saat ini tidak punya utang.
Ratnawati yang sebelum mundur dari ASN untuk ikut pilkada adalah Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Pemkab Sinjai menuturkan, laporan keuangan menunjukkan utang nihil.
"Utang yang mana? Bagaimana mungkin bisa dapat WTP berkali-kali dari BPK kalau ada utang?" tutur Ratnawati yang berpasangan dengan Mahyanto Mazda dengan akronim Ramah ini.
Menanggapi itu, calon nomor urut 1, Muzayyin meminta Ratnawati lebih mencermati situasi. Sebab, utang Pemkab Sinjai kepada UMKM sudah jadi konsumsi publik.
"Bahkan sudah sampai di-RDP-kan di DPRD Sinjai. UMKM kita mengeluhkan tagihan-tagihan yang belum dibayarkan pemerintah daerah," tutur Muzayyin. Bahkan, lanjutnya, sampai ada yang gulung tikar.
Saat sesi tanya-jawab itu, Ratnawati akhirnya mengakui bahwa ada utang yang belum diselesaikan. Dia menuturkan, saat itu BKAD menunda pembayaran karena merasa perlu memperhatikan stabilitas keuangan daerah.
Akhirnya terkuak bahwa Pemkab Sinjai memang masih memiliki tanggung jawab kepada sejumlah pelaku usaha kecil. Mulai dari utang kue-kue hingga ragam makan-minum lainnya kegiatan pemerintah daerah.
Sebelumnya, Pj Bupati Sinjai, Andi Jefrianto Asapa pada Sabtu (28/9/2024) pun mengakui kepada media bahwa Pemkab menyisakan utang makan-minum tahun 2023 Pemkab Sinjai ke sejumlah rekanan. Jumlahnya bahkan mencapai ratusan juta rupiah.