Ibrahim menambahkan bahwa kehadiran listrik juga berdampak positif bagi para nelayan di pulau tersebut, yang kini bisa membuat es batu sendiri untuk menyimpan hasil tangkapan mereka. "Sebelumnya, kami harus menyeberang laut selama satu jam ke daratan Sinjai hanya untuk membeli es batu dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan listrik PLN 24 jam, kehidupan kami jauh lebih mudah karena kami bisa menyimpan ikan tangkapan kami dan membuka peluang usaha lainnya," jelas Ibrahim.
Di kesempatan berbeda, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Budiono, menyatakan komitmen PLN untuk terus mewujudkan keadilan energi di seluruh Indonesia, termasuk wilayah 3T. "SuperSUN adalah bukti keseriusan PLN dalam mewujudkan listrik berkeadilan bagi seluruh masyarakat. Kami optimis, upaya ini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Budiono.
Ia juga menceritakan perjalanan petugas PLN ke Pulau Katindoang yang menggunakan perahu kayu selama satu jam dari daratan Sinjai untuk mengangkut material. "Meskipun hanya menggunakan perahu kayu dan harus menghadapi cuaca yang menantang, kami tetap bertekad melistriki Pulau Katindoang," pungkas Budiono.
Budiono menambahkan bahwa listrik sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. "Dalam semangat Hari Pahlawan, kami bertekad melanjutkan perjuangan para pahlawan. Penyalaan listrik ini adalah hasil kerja keras dan kolaborasi berbagai pihak yang mendukung pembangunan berkelanjutan. Kami berharap langkah ini menjadi awal yang baik untuk masa depan Pulau Katindoang yang lebih cerah dan maju," katanya.