"Kolaborasi antara berbagai pihak, seperti pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan akademisi, dan diperlukan sebuah solusi dan kebijakan sebagai alternatif dalam mengurangi kesenjangan yang terjadi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat kota makassar yang terdampak krisis air bersih," tuturnya.
Salah satu warga Pampang Kamaruddin menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada dosen dan mahasiswa telah memberikan bantuan distribusi air bersih bagi warga.
"Air bersih ini sangat membantu kami," tuturnya.
Warga ini menjelaskan bahwa ada beberapa kemungkinan penyebab dari kekeringan air bersih ini, yaitu musim kemarau, ukuran pipa induk yang kecil, serta jarak dari sumber air yang sangat jauh.
"Dan warga yang tidak dapat membuat sumur dikarenakan ketika mereka membuat sumur, air yang akan di dapat itu akan bau, asin, dan airnya tidak bersih (menghitam)," tambahnya.
Pastinya warga sangat berharap agar pemerintah dapat lebih memperhatikan warganya serta mendapatkan solusi terbaik dari permasalahan yang telah di alami oleh warga pampang 2. (*)