Konsep ini dapat dilihat dari desain lanskap yang menggabungkan bagian taman dengan alam sebagai objek latar belakang, sehingga ada kesan seimbang antara rumah dan alam.
Hunian The Morizen memiliki desain fasad yang unik perpaduan antara desain Jepang dengan budaya Indonesia seperti yang terlihat pada bagian atapnya.
Selain itu, klaster ini juga dilengkapi clubhouse yang terdiri dari bagian indoor dan outdoor dengan fasilitas kolam renang, teras, gazebo, dan taman bermain anak, sehingga memberikan kesan nyaman yang selalu diidamkan oleh setiap keluarga.
Toyosada Shima, selaku Direktur PT Sumitomo Forestry Indonesia mengatakan, Cluster The Morizen di Summarecon Mutiara Makassar ini telah teruji sebagai hunian yang ramah lingkungan dan sustainable karena memiliki sertifikasi EDGE yang dikeluarkan oleh IFC (International Finance Corporation).
"Yang berarti kami telah menghemat 20% konsumsi energi dan air, serta karbon yang terkandung dalam bangunan jika dibandingkan dengan rata-rata bangunan lainnya. Kami harap kehadiran The Morizen yang mengedepankan nilai keberlanjutan ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat Makassar," jelas Toyosada Shima.
The Morizen lahir dari pengembangan kawasan hunian yang berpusat pada konsep ‘Mori’ menggambarkan sebuah rumah yang dibangun berdasarkan kehidupan pohon di hutan dengan kayu sebagai elemen utamanya, dan ‘Zen’ dari sebuah konsep kehidupan yang berfokus untuk menghargai alam dengan harapan dapat menuntun hidup pada kedamaian dan keharmonisan.