“Dengan adopsi bahan bakar terbarukan seperti HVO, kami berharap ini menjadi standar
baru dalam industri pertambangan dan mendorong perusahaan lain untuk mengambil
langkah serupa. Hanya dengan kolaborasi dan inovasi di seluruh industri kita bisa
mencapai target Net Zero Emission secara nasional,”katanya.
Penggunaan HVO juga memberikan berbagai manfaat lain dalam operasional PT Vale,
termasuk peningkatan kinerja mesin truk tambang, perpanjangan usia mesin, serta
pengurangan konsumsi bahan bakar secara keseluruhan. Selain itu, dengan emisi yang
lebih bersih, PT Vale dapat terus beroperasi tanpa khawatir mencemari lingkungan sekitar.
Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga, Maya Kusmaya,
menyatakan kolaborasi ini sebagai langkah nyata menuju keberlanjutan industri di
Indonesia. “Pemanfaatan HVO, Pertamina Renewable Diesel tidak hanya menjadi solusi
bahan bakar berkelanjutan, tetapi juga mendukung efisiensi operasional di industri
tambang. Ini pun sejalan dengan tujuan pemerintah dan komitmen kami dalam
mewujudkan swasembada energi, dimana produk HVO sendiri memiliki nilai TKDN lebih
dari 99%. Kami berharap kolaborasi ini menginspirasi sektor lain untuk beralih ke energi
bersih demi masa depan yang lebih hijau,” ujar Maya.
Selain penggunaan HVO, PT Vale terus berinovasi dalam penerapan energi bersih, seperti penggunaan kendaraan listrik dan boiler berbasis energi terbarukan di operasional
tambang. PT Vale juga telah menggunakan biochar sebagai pengganti batubara dalam