Sementara itu, Jubir Andalan Hati, Muhammad Ramli Rahim (MRR), membeberkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, kata MRR, di tahun 2021 Andi Sudirman Sulaiman menerima pemerintahan dalam posisi ekonomi Sulsel di angka -0,21 persen. Kemudian berakhir pada tahun 2023 di angka 4,05 persen.
"Andi Sudirman bahkan pernah sukses membawa Sulsel mengalami pertumbuhan tinggi diatas 7,89 pada quartal ke-4 2021. Itu sebagaimana data BPS Sulsel," ujar MRR, Sabtu (9/11/2024).
Ditegaskan MRR, perekonomian Sulsel di era Andi Sudirman Sulaiman selalu berhasil tumbuh positif berkat program, kebijakan, dan bantuan Pemprov Sulsel yang terus menopang seluruh aspek kehidupan masyarakat.
Terbukti, ekonomi Sulsel kumulatif selama tahun 2022 terhadap tahun 2021 kembali mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,09 persen. Kemudian berlanjut selama tahun 2023 terhadap tahun 2022 mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,51 persen.
"Pertumbuhan ekonomi tentu saja ada buktinya. Dimana pengembangan infrastruktur begitu pesat, sektor agrikultur (pertanian, perikanan, peternakan) menjadi kuat, termasuk UMKM yang banyak berkembang," tegasnya.
MRR lantas membandingkan pertumbuhan ekonomi Sulsel di era Andi Sudirman dengan pertumbuhan ekonomi Makassar di era Moh Ramdhan Pomanto yang berdasarkan data BPS Sulsel sangat jauh berbeda.
Pertumbuhan ekonomi Makassar bila diulas berdasarkan ukuran yang sama yaitu selama masa kepemimpinan Danny Pomanto sebagai walikota, memperlihatkan adanya penurunan yang sangat drastis.
Pada tahun 2013 ketika Danny Pomanto mulai menjabat di priode pertamanya, ekonomi Makassar berada di angka 8,55 persen. Namun, justru terjun hingga ke angka 5,31 persen jelang akhir masa jabatannya di tahun 2023.