PR Besar Pendidikan Jeneponto, Sebuah Catatan untuk Calon Kepala Daerah 2025-2030

  • Bagikan
Mukhtar Tompo

Kebutuhan Infrastruktur dan Efisiansi APBD

Secara ideal Jeneponto perlu membangun minimal 26 SMP dan 13 SMA baru sebagai langkah konkrit mengentaskan pendidikan dasar dan menengah 9 tahun. Jika kita analogikan dalam lima tahun masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati, berarti setiap tahun diperlukan membangun 5 SMP dan 3 SMA. Sesuatu yang sesungguhnya sangat bisa dalam hitungan 12 bulan terbagi rata sesuai kebutuhan di antara 11 kecamatan se Jeneponto.

Sumber dana pembangunan? Hal yang paling banyak menjadi alasan dibalik ketidakseriusan melihat pendidikan sebagai hal krusial, subtantif, dan utama. Dalam konteks jumlah PAD Jeneponto, sulit meng-iyakan semua aspek untuk masuk APBD. Sesungguhnya alokasi APBD dapat membuat prioritas pada beberapa aspek utama pembangunan; salah satunya pendidikan, setidaknya di dua atau tiga tahun pertama. Harus ada keberanian besar mengurangi atau menghilangkan penganggaran untuk program tidak strategis, bahkan tidak menambah pembangunan apapun di Jeneponto, diantaranya; berbagai seremoni yang memungkinkan pemborosan keuangan.

Pendidikan Adalah Masa Depan Jeneponto

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Kabinet Merah Putih, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed telah menyampaikan tagline besar kementeriannya dalam Rapat Kerja Perdana bersama Komisi X DPR RI pada 6 November 2024, yakni Mencerdasakan dan Memajukan Bangsa. Sejalan dengan tujuan negara yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945, kerap kali dikutip oleh Presiden Prabowo, “Mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum”.

  • Bagikan

Exit mobile version