"Hubungan antar Maluku dan Makassar sangat erat, kita kenal ada nama kelurahan Maloku dan ada juga nama taman Pattimura, artinya kalau kami terpilih akan bangun patung Pattimura di Taman trsebut," jelas Appi.
Ia mengungkapkan bahwa adanya isau miring, dimana banyak berpandangan bahwa MULIA membangun sekat dengan orang nonmuslim, adanya issu liar ini membuat Appi merasa heran, karena setiap musim pilkada selalu itu menjadi bahan negatif campaign.
"Padahal kami ini dekat selalu menjaga hubungan dengam keluarga besar minoritas. Baik keluarga dari Maluku, Toraja, NTT dan darimapun, kami membangun komunikasi. Hanya akidah membatasi, tidak ada batasan untuk lain, kita semua sama," jelasnya.
"Untuk warga lintas Etnis disini hadir Kerukunan Keluarga Kristen atau dikenal pak Pendeta. Tolong memberikan imbauan untuk warga ta, bisa memilih di tanggal 27 November," tambah Appi.
Setelah bertemu Kerukunan Keluarga Maluku, secara terpisah. Hal itu disampaikan Appi saat bertemu Keluarga Etnis dari Toraja. Dirinya kerap mendapat issu liar dan fitnah terkait intoleran. Padahal pola ini diframming oleh sebagian orang untuk menjatuhkan dirinya.
"Ini kan issu liar dimainkan oleh oknum yang tidak inginkan kita jadi satu, tidak mau lihat hidup menjadi sahabat, hidup damai dan menjaga kerukunan. Bahkan di Bosowa ada beberapa non muslim dan Direksi dijajabat etnis lain," tegas Appi saat memberikan sambutan kepada keluarga besar dari Toraja. (*)