FAJAR.CO.ID, MAROS -- Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), Yandri Susanto mengintruksikan agar desa-desa di Maros bisa memetakan potensi lokal.
Itu bertujuan untuk mendukung program makan siang bergizi gratis yang tengah digalakkan.
"Makanya tadi saya tekankan juga, karena akan ada program makan siang bergizi, nah desa-desa di Maros jangan sampai hanya jadi penonton. Sejatinya bisa menyiapkan bahan baku untuk program makan siang berigizi itu," jelasnya.
Karena satu dapur 3.000 orang akan dilayani, sambungnya.
"Dapur itu perlu cabai, tomat, daging ikan, ayam dan bahan lainnya. Makanya jangan sampai hanya jadi penonton saja. Sehingga harapan kita melalui Bumdes bisa menjadi penyuplai bahan baku terhadap makan siang gratis," katanya.
Dia juga meminta agar desa bisa memanfaatkan lahan yang ada.
"Kita tidak boleh jadi penikmat saja. Jangan sampai mereka mengambil bahan baku dari luar Kabupaten Maros," katanya.
Melalui program makan siang bergizi gratis ini kata dia, Maros dapat mengalami perputaran ekonomi yang lebih baik.
Olehnya itu Yandri mengimbau agar desa-desa untuk segera mendaftarkan Bumdes-nya di e-Katalog.
"Supaya menjadi penyuplai bahan baku, desa harus menjadi pelaku utamanya," ungkapnya.
Dia juga mengatakan akan melakukan MoU dengan Menteri Pendidikan Dasar Menengah (Mendasmen). Sebab menurutnya semua bahan yang digunakan untuk program makan siang bergizi ini ada di desa.
"Itu akan kita padu padankan. Jadi desa bisa menjadi peyuplai dan bekerjasama dengan perusahaan. Ini kan program yang akan berkelanjutan," ungkapnya.