Kerjasama dengan Huadi Group telah membawa perubahan besar bagi Indah. Ia kini mempekerjakan dua pegawai, memiliki penghasilan tambahan, dan mampu merenovasi rumahnya.
"Dulu hanya mengandalkan gaji dari mengajar di pesantren, sekarang bisa lebih baik. Alhamdulillah sudah bisa bangun pagar dan beli HP baru," katanya.
Tak hanya di Bantaeng, produk Jahe Akhwat kini mulai dikenal di Jeneponto, Gowa, dan Parepare. Perubahan kemasan dari hitam sederhana ke warna cerah pink dan putih menambah daya tarik produknya.
Rencana ke Depan
Indah bercita-cita memiliki rumah produksi sendiri dengan peralatan yang lebih modern. Saat ini, proses produksi masih dilakukan secara manual. Selain itu, ia tengah menjajaki kerjasama dengan produsen cokelat untuk menggunakan bahan langsung dari kakao.
Indah juga berharap ada dukungan pemerintah daerah untuk memperluas jangkauan produknya. "Semoga ada outlet atau kafe di Huadi group untuk memasarkan produk. Kalau itu terwujud, produksi pasti akan meningkat," harapnya.
Jahe Akhwat bukan sekadar produk, melainkan simbol inovasi dan ketekunan. Indah telah membuktikan dengan kreativitas, sebuah tanaman sederhana dapat menjadi pintu menuju perubahan besar.
(Ikbal/fajar)