Tak hanya itu, KH. Sudirman pula menyampaikan bahwa seyogyannya sebagai muballigh untuk terus belajar, apalagi sebagai manusia kadang memiliki iman lemah.
"Untuk itu, lewat proses baitul arqam ini kembali membangkitkan kekuatan iman dan kebersamaan," imbuhnya.
Menurut KH. Sudirman pula bahwa sebagai muballigh perlu membangun kedekatan persuasif dengan pengurus hingga jamaah masjid.
"Muballigh itu panutan, bukan saja di mimbar masjid, tapi semua lini, juga termasuk bagaimana memajukan dakwah di ranting-ranting dan cabang Muhammadiyah," harapnya.
Ada beberapa materi yang disajikan mulai Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, Peran Tauhid Dalam Kehidupan, Manhaj Tarjih dan Implementasi HPT dikalangan Muballigh dan Anggota Muhammadiyah.
Ada pula Manajemen Berorganisasi dan Akhlak Bermuhammadiyah, Gerakan Jama’ah & Dakwah Jama’ah dan juga Ilmu dan Strategi Dakwah (Fiqhud Dakwah). (*)