Selama bulan November, yang dikenal sebagai Bulan Korpri, berbagai kegiatan telah digelar di tingkat nasional maupun daerah. Prof Zudan menjelaskan beberapa kegiatan tersebut, seperti Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), donor darah, bakti sosial, sunatan massal, operasi katarak, dan pertandingan olahraga, termasuk bulu tangkis nasional dan e-sport.
"Kami juga mendukung program kemandirian pangan dan stabilisasi harga yang diusung Bapak Presiden melalui penandatanganan MoU dan PKS dengan BULOG," jelasnya.
Prof Zudan juga menyinggung dua agenda demokrasi besar yang berlangsung tahun ini, yaitu Pemilu serentak pada Februari 2024 dan Pilkada serentak pada 27 November 2024. Ia mengapresiasi netralitas ASN yang terus terjaga selama pelaksanaan pemilu dan pilkada.
"Semoga hasil dari pesta demokrasi ini mampu mendorong kesejahteraan masyarakat sekaligus memberikan perlindungan karir yang lebih baik bagi para ASN," katanya.
Namun, Zudan juga menyoroti tantangan yang kerap dihadapi ASN pasca-pilkada, seperti pergantian pejabat yang tidak berdasarkan sistem meritokrasi. Ia menyebut fenomena "balas budi dan balas dendam" oleh kepala daerah terpilih sebagai praktik yang harus diakhiri.
"Kami memohon kepada Bapak Presiden untuk memperkuat sistem meritokrasi agar ASN dapat bekerja dengan tenang, nyaman, dan lebih optimal," harapnya.
Prof Zudan juga menyampaikan doa agar Presiden dan Wakil Presiden senantiasa sehat dan diberi kemudahan dalam memimpin Indonesia. Acara peringatan HUT ke-53 Korpri ini ditutup dengan berbagai kegiatan apresiasi, termasuk pemberian penghargaan kepada anggota Korpri yang berprestasi. (selfi/fajar)