Makassar sendiri dikenal sebagai kota yang melahirkan banyak penyanyi pop daerah. Lagu-lagu daerah, dengan lirik sederhana namun sarat makna, mencerminkan kekayaan budaya lokal. Sayangnya, lagu-lagu lawas ini kini menghadapi tantangan besar, mulai dari kurangnya promosi, kolaborasi dengan pelaku seni lain, hingga ketertinggalan dalam memanfaatkan platform digital seperti YouTube untuk konten berkualitas.
Sebagai solusi, Prof. Karta mengusulkan perlunya pelatihan di studio-studio seni untuk meningkatkan kemampuan pewaris budaya dalam menciptakan, memasarkan, dan mengelola karya mereka. "Melalui pelatihan ini, kita bisa memastikan bahwa lagu-lagu daerah tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang sesuai zaman," tuturnya.
Lagu daerah bukan hanya warisan budaya, tetapi juga identitas yang memperkaya keanekaragaman Indonesia. Upaya Prof. Karta menjadi langkah konkret untuk menjaga warisan itu tetap hidup dan relevan bagi generasi mendatang. (zak/fajar)
