Siswa menyambut baik program ini. Berdasarkan hasil awal, sebanyak 78% siswa merasa lebih percaya diri setelah mengikuti pelatihan berbasis VR, dengan peningkatan pemahaman teknis hingga 85%. Penelitian juga menunjukkan respons positif siswa terhadap teknologi ini, terutama terkait kemudahan penggunaan dan manfaat praktisnya.
Sebagai sekolah vokasi unggulan di Makassar, SMKN 10 menjadi mitra penting dalam penelitian ini. Hasil dari program ini nantinya akan dipublikasikan secara internasional, termasuk menghasilkan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Penelitian ini juga akan terus berkembang hingga tahun 2027, dengan rencana mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) dan sistem pakar untuk menciptakan pembelajaran yang lebih personal dan adaptif.
Ke depan, model pembelajaran berbasis VR ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat bagi SMKN 10 Makassar tetapi juga dapat diadopsi oleh sekolah-sekolah vokasi di seluruh Indonesia. "Penelitian ini adalah bagian dari upaya kami untuk mempersiapkan generasi muda yang kompeten dan siap bersaing di era Industri 4.0 dan Society 5.0," tutup Prof. Hendra.
Dengan program inovatif ini, Universitas Negeri Makassar sekali lagi membuktikan komitmennya untuk mendukung pendidikan vokasi yang relevan dan berkualitas di tengah tantangan zaman. (zak/fajar)
