Festival ini juga berfungsi sebagai wadah edukasi yang efektif. Generasi muda, yang mungkin lebih akrab dengan teknologi dan budaya populer global, memiliki kesempatan untuk memahami akar budaya mereka sendiri. Dengan menghadirkan narasi visual dan performatif tentang sejarah dan kehidupan masyarakat, festival ini menjadi jembatan yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini, sekaligus membentuk rasa identitas kolektif.
Desa Kassi telah menunjukkan bahwa pelestarian budaya bukanlah tugas eksklusif institusi atau pemerintah, melainkan tanggung jawab bersama yang melibatkan partisipasi aktif seluruh masyarakat. Melalui festival ini, kita melihat betapa pentingnya keterlibatan warga dalam menjaga kebersamaan dan saling mendukung dalam memajukan desa kassi. Terakhir, Kepala Desa Kassi, Murniati, S.Farm berharap agar Desa Kassi sebagai salah satu desa wisata, terus menjadi contoh terdepan dalam membangun sinergi untuk menjaga warisan budaya di Kabupaten Jeneponto. (*)