"Posisi Desember ini sudah di angka 52.961 jiwa yang tercover melalui program UHC. Kalau total kepesertaan itu mencapai 411.460 jiwa dengan tingkat keaktifannya 78,96 persen atau setara 319.756 Jiwa," terangnya.
Dengan adanya penambahan anggaran itu, kata dia, tentunya juga akan menambah kepesertaan BPJS Kesehatan di Maros dan akan disesuaikan dengan ketersediaan anggarannya.
"Iya kemungkinan akan ada penambahan peserta. Tapi kita tidak menargetkan berapa karena akan disesuaikan dengan kecukupan anggaran," paparnya.
Sebelumnya, Pemkab Maros sudah melunasi seluruh iuran BPJS Kesehatan sebesar Rp24 miliar di tahun 2024, sehingga program UHC non cut Off bisa kembali dilanjutkan di tahun 2025.
Di tahun ketiga program UHC ini, baik Chaidir dan Nurbaya berharap agar pelayanan kesehatan bisa semakin mudah diakses oleh warga di Kabupaten Maros. Tentunya, dibarengi dengan perbaikan sarana dan sistem pelayanan yang lebih mudah dan praktis.(rin)