Turut Bekontribusi Dalam Program Makan Bergizi Gratis, Yakult Gelar Seminar Shokuiku: Nutrisi dan Edukasi

  • Bagikan

Untuk menjelaskan proses dan pelaksanaan kegiatannya di Jepang, Yakult secara khusus menghadirkan pembicara Prof. Naomi Aiba dari Kanagawa University Jepang yang sering memberi edukasi kepada jurnalis dan praktisi yang menghadiri Kyushoku (belajar makan siang di sekolah) dalam skala lokal di Jepang ataupun Internasional.

Dengan adanya kesempatan ini, diharapkan pemangku kepentingan dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan guna mensukseskan Makan Bergizi Gratis di Indonesia.

Sementara itu, Wakil Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari menyambut baik langkah yang dilakukan oleh Yakult. Qodari bilang Program MBG yang awalnya ditargetkan Presiden mencapai 100 persen atau 83 juta penerima pada tahun 2029, saat ini dimajukan pada akhir 2025.

"Jadi ini suatu target yang sangat luar biasa," ujarnya.


Karena itu, Qodari mendukung penuh acara edukasi makanan bergizi yang diadakan oleh Yakult. Dengan edukasi ini, Indonesia diharapkan dapat mencontoh negara-negara lain yang lebih dulu memunyai program makanan bergizi gratis.

Sebagai penentu dalam pelaksanaan MBG ini, Badan Gizi Nasional melalui Deputi Promosi dan Kerjasama Dr. Drs. Nyoto Suwignyo memberi informasi yang lebih dalam lagi dari sisi regulasi dan target pemerintah sehingga masyarakat umum dapat mengetahui secara lebih lengkap.

Guna memberi wacana pengetahuan dari sisi teknologi pangan, pembicara akademisi dari IPB Prof. Made Astawan juga diundang. Di akhir acara, pemateri dari BPOM memberikan materi “Dukungan BPOM dalam Program Makanan Bergizi Gratis” yang disampaikan oleh Ema Setyawati, S.Si, Apt, ME. selaku Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Pangan Olahan.

  • Bagikan