"Normalisasi Sungai Pammelakang Je'ne di Kecamatan Lau sepanjang 3,09 Kilometer, Sungai Batangase Kecamatan Mandai sepanjang 3,33 kilometer, saluran Pembuang Buttatoa Kecamatan Turikale sepanjang 3,36 Kilometer, Sungai Diccekang di Kecamatan Moncongloe sepanjang 1,95 kilometer dan saluran buangnya sepanjang 424 meter dan membuat bangunan-bangunan pengendali banjir pada DAS Maros, DAS Tallo, DAS Bila Walannae, dan DAS Sangkara," urainya.
Menyoal waktu pengerukan, pihaknya mengaku akan segera melakukan eksekusi.
"Untuk waktunya, secepatnya akan kita eksekusi," katanya.
Dia juga menjelaskan selain normalisasi sungai, solusi jangka panjang yang direncanakan juga yakni pembangunan Bendungan Bontosunggu di Desa Pucak, Kecamatan Tompobulu.
"Ini diharapkan mampu mengurangi dampak banjir secara signifikan," sebutnya.
Akan tetapi, rencana tersebut masih menghadapi kendala di lapangan, terutama terkait pembebasan lahan.
"Masih ada penolakan dari masyarakat setempat karena mereka khawatir lahannya akan terendam akibat pembangunan bendungan," katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Maros, Muetazim Mansyur, mengatakan Pemkab Maros akan menyiapkan lahan sebagai tempat pembuangan sedimentasi hasil pengerukan sungai.
"Dulu pernah ada rencana normalisasi sungai, tetapi terkendala masalah lahan. Kali ini, kami akan menyiapkan lokasi untuk menampung sedimentasi agar program ini," ungkapnya.
Mengenai anggaran, pihaknya masih belum bisa menghitung berapa amggarannya.
"Karena kita akan lihat dulu sedimentasi yang akan diekruk. Tetapi kita tunggu hasil observasi teman-teman Dinas PU,"pungkasnya.