Belajar Ikhlas

  • Bagikan

Pertama, yaitu tahu. Maksudnya jangan amalannya selalu mau diketahui orang lain terutama amalan sunnah. Jangan selalu aktivitas ibadahnya diposting di media sosial. Sebelum diposting periksa dulu niatnya. Apakah untuk pencitraan atau syiar dakwah menginspirasi orang lain. Jika ada unsur pencitraan segera bersihkan niat dan luruskan karena Allah.

Kedua, yaitu lihat. Maksudnya jangan semangat beramal karena dilihat orang lain. Jangan semua amalannya diperlihatkan ke orang lain. Usahakan memiliki amalan rahasia yang hanya Allah dan diri sendiri yang tahu dan melihat. Jika beramal karena ingin dilihat itulah riya'. Rasulullah menyebut riya' menyebabkan amalan tidak diterima.

Ketiga, yaitu hargai. Maksudnya jangan merasa diri spesial dan berharap dihargai oleh orang lain. Jika tidak diperlakukan khusus maka sakit hati. Jika tidak dipanggil pak haji atau bu hajjah maka tidak menoleh. Jika tidak diberi tempat duduk khusus maka tersinggung. Hati-hati karena itu bisa takabbur atau sombong. Sadari kemuliaan bukan karena kekayaan, jabatan, gelar, keturunan dan status sosial lainnya. Kemuliaan karena ketakwaan.

Keempat yaitu puji. Maksudnya jangan mengharapkan pujian dari apa yang dilakukan. Jika mendapatkan cacian atau cercaan jangan jadi tumbang. Tetaplah berbuat baik meskipun tidak ada pujian. Tetaplah berbuat baik meskipun dihina dan direndahkan. Kebaikan yang dilakukan bukan karena manusia. Bukan mengharapkan pujian orang lain. Semua dilakukan karena Allah. Untuk meraih ridha Allah.

Kelima yaitu balas budi. Maksudnya jangan merasa punya jasa kepada orang lain dari kebaikan yang telah dikerjakan. Nanti berharap ada balas budi. Jika tidak dapat balasan akhirnya kecewa dan tidak ingin berbuat baik lagi. Prinsipnya, lakukan dan lupakan. Kebaikan ke orang lain tidak usah diingat-ingat. Justru yang diingat adalah kebaikan orang lain kepada diri kita. Yakinlah bahwa Allah yang akan memberi balasan sekecil apapun kebaikan yang dikerjakan.

  • Bagikan

Exit mobile version