"Kalau layananya berbanding lurus dengan kenaikan tarif, saya rasa ini tidak akan disoal. Masalahnya, PDAM tidak bisa menjami pelayanan mereka bisa lebih baik dari tarif sebelumnya ke tarif yang baru," tegasnya.
Sementara anggota DPRD Maros, Muhammad Amri Yusuf menyinggung pelayanan PDAM yang dinilainya tidak profesional. Seperti halnya mematikan jaringan air yang tidak ada pemberitahuan sebelumnya kepada masyarakat. Termasuk adanya gangguan kualitas air karena ada perbaikan atau kendala tekhnis.
"Harusnya kalau mau matikan air itu disampaikan dulu biar ada persiapan. Ini yang tidak dilakukan oleh PDAM. Pelanggan itu pak tidak mau tau juga kalau ada keruh air faktor hujan, karena kita tahunya anda ini memproses air. Kenapa bisa jadi kotor begitu," ujarnya.
Ketua Komisi II DORD Maros, Marjan Massere yang memimpin langsung RDP ini berharap agar PDAM Maros bisa memaksimalkan kualitas pelayanan.
"Dari hasil RDP ini, kita berharap agar teman-teman PDAM bisa memaksimalkan kualitas pelayanan PDAM. Tentu dengan kenaikan tarif yang sifatnya progresif ini juga berefek baik dengan proses layanan di PDAM," harapnya. (rin)