FAJAR.CO.ID — Khong Guan telah menjadi salah satu biskuit khas yang selalu hadir di momen Lebaran.
Tak hanya rasa biskuitnya yang dikenal luas, desain kalengnya pun ikonik.
Gambar seorang ibu dan dua anak yang duduk menikmati teh dan biskuit di meja makan menjadi perbincangan setiap tahunnya.
Satu hal yang selalu menimbulkan rasa penasaran adalah absennya sosok ayah dalam ilustrasi tersebut.
Bernardus Prasodjo, pelukis di balik gambar ikonik tersebut, lahir pada 25 Januari 1945.
Ia dikenal sebagai pelukis kemasan produk makanan di Indonesia dan telah menciptakan ilustrasi untuk berbagai merek terkenal seperti Khong Guan, Monde, Nissin Wafer, dan logo Sirup Marjan.
Meskipun karyanya telah menjadi bagian dari budaya populer, Bernardus mengaku tidak mendapatkan royalti dari hasil ilustrasi tersebut.
Bernardus memulai kariernya sebagai pelukis profesional sejak sekitar tahun 1970-an.
Ia sempat kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB), namun keluar sebelum menyelesaikan studinya karena banyaknya pesanan ilustrasi yang ia terima.
Selain itu, ia pernah menjadi dosen Tipografi dan Digital Studio di LPKT Kompas.
Selama tinggal di Bandung, ia menetap di Jalan Lengkong Kecil, bersebelahan dengan kantor redaksi Aktuil, majalah musik terkenal pada masa itu.
Kepindahannya ke Jakarta membawa Bernardus bekerja di sebuah perusahaan separasi film.
Dari sinilah ia mendapat pesanan ilustrasi untuk kemasan Khong Guan yang pertama kali muncul sekitar tahun 1971.
Ia diberi contoh gambar dari majalah lusuh dan diminta melukis ulang dengan beberapa penyesuaian warna serta posisi objek agar lebih sesuai dengan keinginan pemesan.