FAJAR.CO.ID, WAJO -- Kerusakan duiker di Jalan Belibis, Kelurahan Wiringpalennae Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo semakin parah. Akses jalan pun terancam terputus.
Hal itu disampaikan oleh anggota DPRD Wajo, Fery Surachmat kepada FAJAR. Kata dia, posisi duiker itu berada di atas jalan beton. Jalan Belibis.
"Sudah membahayakan karena sudah tidak ada penyangga di bagian bawah," ujarnya, saat ditemui FAJAR di Ruang Komisi IV DPRD Wajo, Jumat, 21 Maret.
Meski masalah tersebut bukanlah kewenangan Komisi IV. Namun dirinya menganggap tetap menjadi tanggung jawabnya sebagai wakil rakyat mewakili Daerah Pemilihan (Dapil) I, Kecamatan Tempe.
Rasa tanggung jawab itu telah disalurkan melalui Musrembang kelurahan hingga tingkat kabupaten. Supaya dilakukan penanganan dengan cepat guna menghindari kerusakan yang lebih parah.
Apalagi wilayah Wiringpalennae terdapat hamparan persawahan. Sementara Jalan Belibis merupakan akses satu-satunya bagi truk untuk mengangkut hasil panen petani.
"Saya khawatir kalau tidak segera dikerja, nanti bisa memakan korban. Kalau tiba-tiba jalan beton patah di lewati kendaraan yang berat. Misalnya truk pengangkut gabah berpuluh-puluh ton," jelas legislator PKB Wajo ini.
Tokoh masyarakat, Baso Edi menyampaikan, duiker itu sudah 3 tahun mengalami penurunan. Hingga kini belum pernah dilakukan penanganan serius.
Kerusakan terparah ketika banjir datang tahun 2024. Sungai Walennae yang berada disamping Jalan Belibis, hanya berjarak 10-20 meter.
"Waktu itu banjir menyebrangi jalan menuju ke persawahan. Derasnya arus banjir merusak tiang penyanggah duiker," tuturnya.