Perusahaan juga membagikan detail proyek ekspansi senilai SAR (Saudi Arabia Riyal) 15 juta yang tengah berjalan di salah satu fasilitasnya di Jeddah, serta mengumumkan rencana untuk mengekspor 20–30% dari produksi yang berbasis di Kerajaan Arab Saudi ke pasar-pasar tetangga seperti Mesir, Yordania, dan wilayah GCC (Gulf Cooperation Council) secara lebih luas. Mayora Indah, yang saat ini mendistribusikan produknya di Kerajaan Arab Saudi, menyatakan minat kuat untuk beralih dari sekedar distribusi menuju ke produksi lokal.
Apalagi, melihat meningkatnya permintaan akan produk pangan berkualitas tinggi di Kerajaan Arab Saudi dan keuntungan strategis dari produksi di dalam negeri. Kunjungan ini berlangsung di tengah pencapaian hubungan dagang antara Kerajaan Arab Saudi dan Indonesia yang semakin meningkat. Pada tahun 2024 saja, nilai perdagangan di sektor pangan antara kedua negara mencapai sekitar SAR 3,4 miliar (USD 900 juta).
Ekspor utama Kerajaan Arab Saudi ke Indonesia mencakup kurma dengan nilai lebih dari SAR 50 juta, sementara impor utama dari Indonesia meliputi minyak kelapa sawit mentah dan ikan kaleng.
Dalam pertemuannya dengan Menteri Perindustrian Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian dan Sumber Daya Mineral Kerajaan Arab Saudi, Bandar Al-Khorayef, menegaskan kembali komitmen Kerajaan Arab Saudi untuk menjalin kolaborasi jangka panjang di seluruh rantai nilai industri pangan. Kedua pihak sepakat mengenai pentingnya praktik berkelanjutan, ketahanan pangan, dan peran inovasi dalam membentuk masa depan industri ini.